DDR

DDR

Sunday, 16 October 2016

BAHAN AJAR ALJABAR



B. Materi Pembelajaran
1. Aljabar: Aljabar adalah cabang dari matematika yang mempelajari penyederhanaan dan
pemecahan masalah dengan menggunakan “simbol”.

Saturday, 15 October 2016

KABAR GEMBIRA BAGI GURU !!! TAHUN 2017, TUNJANGAN PNS NAIK 1 JUTA

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Berakhir Pekan
sinarberita.com - Berita dan informasi terkini kembali akan kami bagikan kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan yang memangku jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

HUT SMPN 1 SUNGAI PENUH (SPENSA) TAHUN 2016

FOTO FOTO DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUN SMPN 1 SUNGAI PENUH YANG KE 70

Wednesday, 12 October 2016

Syarat kelulusan sertifikasi tahun 2016

Proses Penilaian di PLPG 2016

download modul guru pembelajar online mapel matematika smp

Modul ini berisi tentang 10 kelompok kompetensi yang akan dibahas ketika mengikuti diklat moda daring

download modul guru pembelajar online mapel matematika smp

Modul ini berisi tentang 10 kelompok kompetensi yang akan dibahas ketika mengikuti diklat moda daring baik daring murni maupun daring kombinasi. 10 modul tersebut mulai dari kelompok kompetensi A ( KK-A) yang membahas tentang karakteristik siswa sampai dengan kelompok kompetensi J ( KK-J). Modul ini kami dapat dari salah seorang Instruktur Nasional ( IN ) matematika dari kota Sungai Penuh. Berikut pembahasan modul yang lebih lengkapnya silahkan download dibawah
download modul Kelompok Kompetensi B (KKB)
download modul KKA
download modul KKC
download modul KKD
download modul KKH
download modul KKF
download modul KKG
Untuk modul yang belum tunggu ja ya di sesi selanjutnya...........


Monday, 10 October 2016

PERSIAPAN AKREDITASI SEKOLAH

Bagi sekolah yang sudah terdaftar untuk melaksanakan akreditasi tentu harus melaksanakan berbagai macam persiapannya sehingga saat akreditasi dilaksanakan tidak akan ada kendala apapun. Bentuk persiapan akreditasi agar sekolah tersebut bisa dikatakan layak mendapat nilai A bisa dilihat pada link  disini (silahkan klik)

Proses pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah

POS pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah terdiri dari lima
belas langkah sebagaimana diuraikan berikut ini.
Langkah 1:

Sunday, 9 October 2016

DAFTAR PESERTA DARING MURNI PROVINSI JAMBI

Guru Pembelajar Moda daring ini terdiri dari 3 (tiga) model yaitu GP Moda Daring
Penuh-Model 1, GP Moda Daring Penuh-Model 2, dan GP Moda Daring Kombinasi.

Saturday, 8 October 2016

Tata Tertib Kelas Daring Murni


Course-3-kompSumber :Yeni Rosnasari
                                                                                          Sumber : https://nq99.wordpress.com
Agar kelas kita berjalan lancar, Bapak Ibu semua mohon perhatikan aturan Kelas Daring Murni yg harus Bapak Ibu ikuti ya…(untuk lebbih jelas BACA JUKNIS)
1. Bapak Ibu minimal harus online 2 jam sehari.

2. Setiap sesi Bapak ibu ikuti secara berurutan, jgn loncat-loncat krn ingin lgsung ikut / coba2 evaluasi/tes.


3. 1 sesi lama belajarnya 10jp/ diasumsikan sama dengan 1 minggu. Jadi dari sesi pendahuluan ke penutup kita punya wktu 6 minggu.


4. meskipun Bapak Ibu sudah selesai 1 sesi, tpi waktu blm seminggu diharapkan jgn dlu masuk ke sesi berikutnya. soalnya nnti sistem akan direset ulang oleh admin. Jd rekam data pembelajaran Bapak ibu akan hilang, otomatis nilai keaktifan Bapak ibu akan kembali dari 0. Pahami sja sesi itu, kita bisa membuka beberapa kali sesi tersebut agr lebih paham. sebelum wktu msuk sesi berikutnya.


5. Video call adalah hal yg WAJIB dilakukan (saya kirim juknisnya di email Bapak Ibu, dan Bapak Ibu mohon PELAJARI )


6. Pada sesi 1-4 ada forum, WAJIB diisi dengan cara : Bapak Ibu membuat jawaban 1, dan menanggapi/mereply jawaban kawan 2 baru bisa terceklis


7. Pada tiap akhir sesi 1-4 ad chat hanya untuk membicarakan masalah pembelajaran, berbagi pengalaman, berdiskusi tentang materi terkait.


TUGAS KULIAH TEORI PELUANG

KOMBINASI DAN PERMUTASI
Soal Halaman 13 s/d 17
6.  Dua juri dipilih dari 4 calon pada suatu perlombaan. Dengan menggunakan lambang C1C3,misalnya untuk menyatakan kejadian sederhana bahwa calon 1 dan 3 terpilih. Tuliskan ke 6 unsur ruang terok T.
Jawab
Misalkan calon juri perlombaan C1, C2, C3,C4 . 2 Juri terpilih contohnya C1C3
Sehingga didapatkan Unsur ruang terok T = { C1C2,  C1C3, C1C4, C2C3,  C3C3, C3C4 }
12. Seorang pengusaha dari Arab Saudi memutuskan menanam sejumlah besar uang dalam real estate. Empat daerah Sumatra Utara, Jawa Barat, Bali, Lombok dipertimbangkan untuk pembuatan hotel, motel dan kondominium semuanya akan terletak di pantai atau daerah peristirahatan dipegunungan. Dengan menggunakan lambang Smg untuk menyatakan kejadian sederhana bahwa pengusaha memilih Sumatera Utara sebagai tempat untuk mendirikan motel di pegunungan. Buatlah diagram pohon yang menunjukkan ke 24 unsur ruang terok.
Jawab
Misalkan : Sumatera Utara = S                Motel  = M
                 Jawa Barat      = J                   Hotel   = H
                 Bali                  = B                   Kondominium  = K
                 Lombok           = L                   Pegunungan    = G
                                                                 Pantai              = P

Untuk melanjutkan jawabannya silahkan download dibawah ya..................


18. Yang manakah dari pasangan kejadian berikut yang saling terpisah ?
a. Suatu Kesebelasan sepak bola yang kemasukan gol pada menit-menit terakhir dan memenangkan pertandingan
b. Seorang pemain poker yang mendapat kartu semua bewarna sama ( flush ) dan 3 berwarna sama pada 5 kartu yang sama
c. Seorang ibu yang melahirkan seorang bayi perempuan dan sepasang bayi kembar wanita pada hari yang sama
d. Seorang pemain catur kalah pada permainan terakhir tapi memenangkan pertandingan.
Jawab :
Pasangan kejadian yang saling terpisah adalah kejadian nomor a dan d karena kedua aralain kedua kejadian tersebut memiliki kontek yang berbeda satu sama lain.
Soal Halaman 27 s/d 31
6. Tiap mahasiswa baru harus mengambil mata kuliah fisika, kimia, matematika. Bila seorang mahasiswa dapat memilih satu dari 6 kuliah fisika satu
Jawab

SEMUA JAWABANYA ADA JIKA  ANDA LAKUKAN KLIK  DOWNLOAD JAWABAN (MEDIA FIRE)
 

TUGAS KULIAH TEORI BILANGAN



FAKTORISASI TUNGGAL

A. Pengertian
Faktorisasi tunggal merupakan pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas faktor-faktor prima adalah tunggal.
B. Pembuktian Teorema
Teorema 4.5
Jika p suatu bilangan prima dan p /ab maka p/a atau p/b
Bukti :
Karena p suatu bilangan prima maka untuk sebarang bilangan bulat a berlaku ( a, p ) = 1 atau (a, p) = p. Jika ( a,p ) = 1 dan p/ab maka p/b. Dan jika (a,p) = p maka p/a. Jadi terbukti bahwa p / a atau p / b.
Teorema ini dapat diperluas untuk bilangan-bilangan a1, a2, a3, ... an yaitu :
Jika p suatu bilangan prima dan p / a1 a2 a3 ... an maka p / ai untuk suatu i = 1,2,3,...,n
Bukti :
Kita buktikan dengan induksi matematik pada n yaitu banyaknya faktor.
Untuk n = 1 yaitu p / a1  jelas benar
Untuk n= 2 yaitu p / a1a2 karena p suatu bilangan prima maka menurut teorema 4.5   p / a1 atau p / a2.
p / a1 a2a3...at maka p / ak untuk 2 < k < t.
Pandang p / a1 a2 ... an atau bisa ditulis p / ( a1a2a3...an-1 )(an ) maka menurut teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1 atau p / an.
Jika p / an maka teorema terbukti.
Jika p / a1a2...an-2an-1 maka menurut teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1an-2 atau p / an-1
Jika p/an-1 maka teorema terbukti.
Jika proses diatas diteruskan berdasarkan hipotesis yang diambil maka proses tersebut mesti berakhir, berarti bilangan prima p membagi salah satu dari a1a2a3....an.
Jika p q1, q2, q3 ..... qn semuanya bilangan prima dan p / q1q2q3....qn maka
P = qk untuk suatu k dengan 1  k  n.

Teorema 4.6
Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif  yang lebih besar dari 1 atas faktor faktor prima adalah tunggal kecuali urutan dari faktor-faktornya.
Bukti :
Pada teorema 4.2 telah dibuktikan setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai perkalian dari bilangan-bilangan prima tertentu. Kita buktikan bahwa faktor prima tersebut tunggal.
Ambil sebarang bilangan bulat positif n >
Jika n bilangan prima maka n adalah faktornya sendiri.
Jika n bilangan komposit dan andaikan pemfaktoran n atas faktor prima adalah tidak tunggal. Misalkan n = p1p2.......pt dan n = q1q2 .....qr
Dengan pi dan qj masing masing adalah bilangan prima untuk i = 1,2,3,...t dan j = 1,2,3,...r  
Karena n = p1p2 ....pt maka p1 / n sehingga p1 / q1q2......qr menurut perluasan teorema 4.5             p1 = qk untuk k dengan 1 k r. Dan mengingat q1 q2 q3........ qr maka p1 q1
Karena n = q1 q2 ..... qr maka q1 / n sehingga q1 / p1 p2 ..... pt  menurut perluasan teorema 4.5 q1 = pm untuk suatu m dengan 1  m  t dan mengingat p1 p2 ..........pt maka q1 p1
Karena p1  q1 dan q1  p1 maka p1 = q1 sehingga dari pemisalan diatas didapat p2p3....pt = q2 q3....qr.  Jika diteruskan akan diperoleh p2 = q2 sehingga p3 p4.....pt = q3q4.....qr dst..
Apabila t = r proses tersebut akan berakhir pada pt = qr  ini artinya teorema terbukti.
Apabila t < r diperoleh 1 = qt+1qt+2.....qr Hal ini mustahil terjadi karena qt+1qt+2.....qr adalah bilangan prima maka haruslah t = r sehingga p1 = q1, p2 = q2 ......pt = qr Ini berarti bahwa bilangan bulat positif n hanya dapat dinyatakan sebagai hasil kali faktor-faktor prima secara tunggal.

Teorema 4.7 ( Teorema Euclides )
Banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga
Bukti :
Pada pembuktian teorema ini yang perlu diperhatikan adalah pembentukan bilangan bulat positif N sebagai hasil kali semua bilangan prima ditambah 1. Apakah N tersebut bilangan prima ?
Misalkan
N1 = 2+1 = 3
N2 = 2.3 + 1 = 7
N3 = 2.3.5 + 1 = 31
N4 = 2.3.5.7 + 1 = 211
Dst...
Akan ditunjukkan N1, N2, ......N4 masing-masing adalah bilangan prima. Tentukanlah N5 dan N6 kemudian tunjukkan bilangan ini bukan bilangan prima. Suatu pertanyaan yang jawabannya belum diketahui apakah ada tak berhingga k sedemikian sehingga Nk bilangan prima. Untuk pembuktian lebih lanjut kita lihat teorema 4.8

Teorema 4.8
Dalam suatu barisan bilangan prima, jika pn menyatakan bilangan prima ke-n maka
Pn  
Bukti :
Untuk membuktikan teorema ini digunakan induksi matematik pada n
Untuk n = 1 diperoleh p1   yaitu p1  2. Hal ini benar karena bilangan prima pertama adalah 2. Selanjutnya kita asumsikan benar untuk n = k yaitu pk    harus dibuktikan bahwa teorema benar untuk n = k + 1 yaitu pk+1  
Perhatikan bahwa :
Pk+1  ( p1p2...pk) + 1
Pk+1    + 1
Pk+1  (  + 1
Akan ditunjukkan bahwa 1 + 2 + 22 + 23 +........+2k-1 = 2k – 1 yaitu suatu deret geometri dengan rasio 2 diperoleh pk+1  (
Karena  > 1 untuk setiap bilangan asli k maka ketidaksamaan itu menjadi
Pk+1    +
Pk+1  
Karena teorema benar untuk n= 1 dan benar untuk n = k sehingga telah ditunjukkan benar untuk n = k + 1 maka teorema terbukti untuk setiap bilangan asli n.
Memperhatikan teorema ini maka bilangan prima ke ( n + 1 ) yaitu pn . Sehingga banyaknya bilangan prima yang lebih kecil dari  tidak kurang dari  ( n + 1 ) buah. Jadi untuk n  1 maka ada paling sedikit n + 1 buah bilangan prima yang lebih kecil dari .



TUGAS TEORI BILANGAN
FAKTORISASI TUNGGAL






Oleh :
KELOMPOK V
1. DENITA DIKARINA, S.Pd
2. YULI FITRIA, S.Pd
3. YANUARDI, S.Pd
4. DARFIENDRI, S.Si
5. DENI FITRI, S.Si


KOSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012