DDR

DDR

Saturday, 8 October 2016

TUGAS KULIAH TEORI BILANGAN



FAKTORISASI TUNGGAL

A. Pengertian
Faktorisasi tunggal merupakan pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas faktor-faktor prima adalah tunggal.
B. Pembuktian Teorema
Teorema 4.5
Jika p suatu bilangan prima dan p /ab maka p/a atau p/b
Bukti :
Karena p suatu bilangan prima maka untuk sebarang bilangan bulat a berlaku ( a, p ) = 1 atau (a, p) = p. Jika ( a,p ) = 1 dan p/ab maka p/b. Dan jika (a,p) = p maka p/a. Jadi terbukti bahwa p / a atau p / b.
Teorema ini dapat diperluas untuk bilangan-bilangan a1, a2, a3, ... an yaitu :
Jika p suatu bilangan prima dan p / a1 a2 a3 ... an maka p / ai untuk suatu i = 1,2,3,...,n
Bukti :
Kita buktikan dengan induksi matematik pada n yaitu banyaknya faktor.
Untuk n = 1 yaitu p / a1  jelas benar
Untuk n= 2 yaitu p / a1a2 karena p suatu bilangan prima maka menurut teorema 4.5   p / a1 atau p / a2.
p / a1 a2a3...at maka p / ak untuk 2 < k < t.
Pandang p / a1 a2 ... an atau bisa ditulis p / ( a1a2a3...an-1 )(an ) maka menurut teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1 atau p / an.
Jika p / an maka teorema terbukti.
Jika p / a1a2...an-2an-1 maka menurut teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1an-2 atau p / an-1
Jika p/an-1 maka teorema terbukti.
Jika proses diatas diteruskan berdasarkan hipotesis yang diambil maka proses tersebut mesti berakhir, berarti bilangan prima p membagi salah satu dari a1a2a3....an.
Jika p q1, q2, q3 ..... qn semuanya bilangan prima dan p / q1q2q3....qn maka
P = qk untuk suatu k dengan 1  k  n.

Teorema 4.6
Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif  yang lebih besar dari 1 atas faktor faktor prima adalah tunggal kecuali urutan dari faktor-faktornya.
Bukti :
Pada teorema 4.2 telah dibuktikan setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai perkalian dari bilangan-bilangan prima tertentu. Kita buktikan bahwa faktor prima tersebut tunggal.
Ambil sebarang bilangan bulat positif n >
Jika n bilangan prima maka n adalah faktornya sendiri.
Jika n bilangan komposit dan andaikan pemfaktoran n atas faktor prima adalah tidak tunggal. Misalkan n = p1p2.......pt dan n = q1q2 .....qr
Dengan pi dan qj masing masing adalah bilangan prima untuk i = 1,2,3,...t dan j = 1,2,3,...r  
Karena n = p1p2 ....pt maka p1 / n sehingga p1 / q1q2......qr menurut perluasan teorema 4.5             p1 = qk untuk k dengan 1 k r. Dan mengingat q1 q2 q3........ qr maka p1 q1
Karena n = q1 q2 ..... qr maka q1 / n sehingga q1 / p1 p2 ..... pt  menurut perluasan teorema 4.5 q1 = pm untuk suatu m dengan 1  m  t dan mengingat p1 p2 ..........pt maka q1 p1
Karena p1  q1 dan q1  p1 maka p1 = q1 sehingga dari pemisalan diatas didapat p2p3....pt = q2 q3....qr.  Jika diteruskan akan diperoleh p2 = q2 sehingga p3 p4.....pt = q3q4.....qr dst..
Apabila t = r proses tersebut akan berakhir pada pt = qr  ini artinya teorema terbukti.
Apabila t < r diperoleh 1 = qt+1qt+2.....qr Hal ini mustahil terjadi karena qt+1qt+2.....qr adalah bilangan prima maka haruslah t = r sehingga p1 = q1, p2 = q2 ......pt = qr Ini berarti bahwa bilangan bulat positif n hanya dapat dinyatakan sebagai hasil kali faktor-faktor prima secara tunggal.

Teorema 4.7 ( Teorema Euclides )
Banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga
Bukti :
Pada pembuktian teorema ini yang perlu diperhatikan adalah pembentukan bilangan bulat positif N sebagai hasil kali semua bilangan prima ditambah 1. Apakah N tersebut bilangan prima ?
Misalkan
N1 = 2+1 = 3
N2 = 2.3 + 1 = 7
N3 = 2.3.5 + 1 = 31
N4 = 2.3.5.7 + 1 = 211
Dst...
Akan ditunjukkan N1, N2, ......N4 masing-masing adalah bilangan prima. Tentukanlah N5 dan N6 kemudian tunjukkan bilangan ini bukan bilangan prima. Suatu pertanyaan yang jawabannya belum diketahui apakah ada tak berhingga k sedemikian sehingga Nk bilangan prima. Untuk pembuktian lebih lanjut kita lihat teorema 4.8

Teorema 4.8
Dalam suatu barisan bilangan prima, jika pn menyatakan bilangan prima ke-n maka
Pn  
Bukti :
Untuk membuktikan teorema ini digunakan induksi matematik pada n
Untuk n = 1 diperoleh p1   yaitu p1  2. Hal ini benar karena bilangan prima pertama adalah 2. Selanjutnya kita asumsikan benar untuk n = k yaitu pk    harus dibuktikan bahwa teorema benar untuk n = k + 1 yaitu pk+1  
Perhatikan bahwa :
Pk+1  ( p1p2...pk) + 1
Pk+1    + 1
Pk+1  (  + 1
Akan ditunjukkan bahwa 1 + 2 + 22 + 23 +........+2k-1 = 2k – 1 yaitu suatu deret geometri dengan rasio 2 diperoleh pk+1  (
Karena  > 1 untuk setiap bilangan asli k maka ketidaksamaan itu menjadi
Pk+1    +
Pk+1  
Karena teorema benar untuk n= 1 dan benar untuk n = k sehingga telah ditunjukkan benar untuk n = k + 1 maka teorema terbukti untuk setiap bilangan asli n.
Memperhatikan teorema ini maka bilangan prima ke ( n + 1 ) yaitu pn . Sehingga banyaknya bilangan prima yang lebih kecil dari  tidak kurang dari  ( n + 1 ) buah. Jadi untuk n  1 maka ada paling sedikit n + 1 buah bilangan prima yang lebih kecil dari .



TUGAS TEORI BILANGAN
FAKTORISASI TUNGGAL






Oleh :
KELOMPOK V
1. DENITA DIKARINA, S.Pd
2. YULI FITRIA, S.Pd
3. YANUARDI, S.Pd
4. DARFIENDRI, S.Si
5. DENI FITRI, S.Si


KOSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

No comments:

Post a Comment