FAKTORISASI TUNGGAL
A. Pengertian
Faktorisasi
tunggal merupakan pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas faktor-faktor
prima adalah tunggal.
B. Pembuktian Teorema
Teorema 4.5
Jika
p suatu bilangan prima dan p /ab maka p/a atau p/b
Bukti
:
Karena
p suatu bilangan prima maka untuk sebarang bilangan bulat a berlaku ( a, p ) =
1 atau (a, p) = p. Jika ( a,p ) = 1 dan p/ab maka p/b. Dan jika (a,p) = p maka
p/a. Jadi terbukti bahwa p / a atau p / b.
Teorema
ini dapat diperluas untuk bilangan-bilangan a1, a2, a3,
... an yaitu :
Jika
p suatu bilangan prima dan p / a1 a2 a3 ... an
maka p / ai untuk suatu i = 1,2,3,...,n
Bukti
:
Kita
buktikan dengan induksi matematik pada n yaitu banyaknya faktor.
Untuk
n = 1 yaitu p / a1 jelas
benar
Untuk
n= 2 yaitu p / a1a2 karena p suatu bilangan prima maka
menurut teorema 4.5 p / a1
atau p / a2.
p
/ a1 a2a3...at maka p / ak
untuk 2 < k < t.
Pandang
p / a1 a2 ... an atau bisa ditulis p / ( a1a2a3...an-1
)(an ) maka menurut teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1
atau p / an.
Jika
p / an maka teorema terbukti.
Jika
p / a1a2...an-2an-1 maka menurut
teorema 4.5 diperoleh p / a1a2....an-1an-2
atau p / an-1
Jika
p/an-1 maka teorema terbukti.
Jika
proses diatas diteruskan berdasarkan hipotesis yang diambil maka proses
tersebut mesti berakhir, berarti bilangan prima p membagi salah satu dari a1a2a3....an.
Jika
p q1, q2, q3 ..... qn semuanya
bilangan prima dan p / q1q2q3....qn
maka
P
= qk untuk suatu k dengan 1
k
n.
Teorema 4.6
Pemfaktoran
suatu bilangan bulat positif yang lebih
besar dari 1 atas faktor faktor prima adalah tunggal kecuali urutan dari
faktor-faktornya.
Bukti
:
Pada
teorema 4.2 telah dibuktikan setiap bilangan bulat positif yang lebih besar
dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai
perkalian dari bilangan-bilangan prima tertentu. Kita buktikan bahwa faktor
prima tersebut tunggal.
Ambil
sebarang bilangan bulat positif n >
Jika
n bilangan prima maka n adalah faktornya sendiri.
Jika
n bilangan komposit dan andaikan pemfaktoran n atas faktor prima adalah tidak
tunggal. Misalkan n = p1p2.......pt dan n = q1q2
.....qr
Dengan
pi dan qj masing masing adalah bilangan prima untuk i =
1,2,3,...t dan j = 1,2,3,...r
Karena
n = p1p2 ....pt maka p1 / n
sehingga p1 / q1q2......qr menurut
perluasan teorema 4.5 p1
= qk untuk k dengan 1
k
r. Dan mengingat q1
q2
q3........
qr maka p1
q1
Karena
n = q1 q2 ..... qr maka q1 / n
sehingga q1 / p1 p2 ..... pt menurut perluasan teorema 4.5 q1 =
pm untuk suatu m dengan 1
m
t
dan mengingat p1
p2
..........pt
maka q1
p1
Karena
p1
q1
dan q1
p1
maka p1 = q1 sehingga dari pemisalan diatas didapat p2p3....pt
= q2 q3....qr.
Jika diteruskan akan diperoleh p2 = q2 sehingga p3
p4.....pt = q3q4.....qr
dst..
Apabila
t = r proses tersebut akan berakhir pada pt = qr ini artinya teorema terbukti.
Apabila
t < r diperoleh 1 = qt+1qt+2.....qr Hal ini
mustahil terjadi karena qt+1qt+2.....qr adalah
bilangan prima maka haruslah t = r sehingga p1 = q1, p2
= q2 ......pt = qr Ini berarti bahwa bilangan
bulat positif n hanya dapat dinyatakan sebagai hasil kali faktor-faktor prima
secara tunggal.
Teorema 4.7 ( Teorema Euclides
)
Banyaknya
bilangan prima adalah tak berhingga
Bukti
:
Pada
pembuktian teorema ini yang perlu diperhatikan adalah pembentukan bilangan
bulat positif N sebagai hasil kali semua bilangan prima ditambah 1. Apakah N
tersebut bilangan prima ?
Misalkan
N1
= 2+1 = 3
N2
= 2.3 + 1 = 7
N3
= 2.3.5 + 1 = 31
N4
= 2.3.5.7 + 1 = 211
Dst...
Akan
ditunjukkan N1, N2, ......N4 masing-masing
adalah bilangan prima. Tentukanlah N5 dan N6 kemudian
tunjukkan bilangan ini bukan bilangan prima. Suatu pertanyaan yang jawabannya
belum diketahui apakah ada tak berhingga k sedemikian sehingga Nk
bilangan prima. Untuk pembuktian lebih lanjut kita lihat teorema 4.8
Teorema 4.8
Dalam
suatu barisan bilangan prima, jika pn menyatakan bilangan prima ke-n
maka
Pn
Bukti
:
Untuk
membuktikan teorema ini digunakan induksi matematik pada n
Untuk
n = 1 diperoleh p1
yaitu p1
2.
Hal ini benar karena bilangan prima pertama adalah 2. Selanjutnya kita
asumsikan benar untuk n = k yaitu pk
harus dibuktikan bahwa teorema benar untuk n =
k + 1 yaitu pk+1
Perhatikan
bahwa :
Pk+1
(
p1p2...pk) + 1
Pk+1
+ 1
Pk+1
(
+
1
Akan
ditunjukkan bahwa 1 + 2 + 22 + 23 +........+2k-1
= 2k – 1 yaitu suatu deret geometri dengan rasio 2 diperoleh pk+1
(
Karena
> 1 untuk setiap bilangan asli k maka
ketidaksamaan itu menjadi
Pk+1
+
Pk+1
Karena
teorema benar untuk n= 1 dan benar untuk n = k sehingga telah ditunjukkan benar
untuk n = k + 1 maka teorema terbukti untuk setiap bilangan asli n.
Memperhatikan
teorema ini maka bilangan prima ke ( n + 1 ) yaitu pn
. Sehingga banyaknya bilangan prima yang
lebih kecil dari
tidak kurang dari ( n + 1 ) buah. Jadi untuk n
1
maka ada paling sedikit n + 1 buah bilangan prima yang lebih kecil dari
.
TUGAS
TEORI BILANGAN
FAKTORISASI
TUNGGAL
Oleh :
KELOMPOK V
1.
DENITA DIKARINA, S.Pd
2.
YULI FITRIA, S.Pd
3.
YANUARDI, S.Pd
4.
DARFIENDRI, S.Si
5.
DENI FITRI, S.Si
KOSENTRASI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
No comments:
Post a Comment